Proses pembuatan formaldehid

May 14, 2018 | Author: Roki Jufriady Manurung | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Proses pembuatan formaldehid...

Description

PEMBUATAN FORMALDEHID DENGAN PROSES HALDOR TOPSOE

1. PENDAHULUAN

Perekonomian Perekonomian Indonesia mengalami mengalami tren positif selama beberapa tahun terakhir, yakni sebesar 5,5 % per tahun (Departemen Perdagangan dan Perindustrian, 2009). Salah satu investasi yang positif dan berkelanjutan adalah bentuk investasi yang diarahkan pada sektor  yang produktif seperti industri, badan usaha mandiri, koperasi dan sebagainya. Investasi di sektor industri dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi devisa n egara karena dapat menciptakan lapangan kerja, memicu sektor lain untuk berkembang, serta menstimulasi investor untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu industri yang layak adalah industri yang memproduksi formaldehid. Formaldehid merupakan aldehida yang berwujud gas tetapi biasanya dijual berupa larutan (kemurnian minimal 37,1% ). Formaldehid banyak digunakan dalam industri kimia terutama sebagai chemical intermediate, intermediate, diantaranya adalah digunakan dalam pabrik urea formaldehid, formaldehid, resin fenol formaldehid, dan resin melamin formaldehid. Formaldehid Formaldehid dibuat dari bahan baku metanol dan udara. dehid (murni)

Sifat fisis BM

: 30,026 g/gmol

Titik leleh

: - 117 0C

Titik didih

: - 19 0C pada 1 atm

Tempe Temperat ratur ur kritis kritis : 135 135 0C Tekanan kritis

: 65 atm

Sifat kimia •

Reaksi dengan air  Formaldehid dengan adanya air dapat membentuk methylen glikol. CH2=O + H2O

HO – CH2 – OH (Mc Ketta vol 23, p.356, 1983)

1



Reaksi dengan asetaldehid Forma ormald ldeehid hid

deng dengan an

ase asetald taldeh ehid id

dala dalam m

laru laruta tah h

NaOH aOH

dapa dapatt

memb membeentuk  ntuk 

 pantaerythritol   pantaerythritol dan sodium format.

CH2=O + CH3-CHO + NaOH



C(CH2OH)2 + HCOONa (Mc Ketta vol 23, p.357, 1983)

Formaldehid Formaldehid 37,1 % wt.

Formaldehid

: 37,1 % wt.

Wujud

: cairan

Kenampakan

: jernih

Kemurnian

: Formaldehid min. 37,1% berat

Density

H2O

61,6 - 62% berat

Metanol

0,9 - 1,3% berat

: 1,008 – 1,104 g/cm3 (Mc Ketta vol 23, p.351, 1983)

2. Kegunaan formaldehid

Formaldehid banyak digunakan sebagai : -

Chem hemical ical Inte ntermediat iate

Form Formal alde dehi hid d bany banyak ak digu diguna naka kan n dala dalam m indu indust stri ri kimi kimiaa teru teruta tama ma seba sebaga gaii chemical  intermediate, diantaranya adalah dalam pembuatan plastik. Sebagian besar produk formaldehid

diguna digunakan kan dalam dalam pabri pabrik k urea urea forma formalde ldehid hid,, resin resin fenol fenol forma formalde ldehid hid,, dan resin resin mela melamin min formaldehid. Resin-resin ini bereaksi dengan asam dan katalis alkalin yang mana material  produknya dapat diperlakukan diperlakukan dengan perubahan perubahan suhu (thermosetting ), resin ini berfungsi untuk laminating /pelapisan, /pelapisan, coating dan protective coating yang digunakan luas untuk pabrik  kertas dan tekstil. Resin-resin ini juga berguna sebagai zat adesif untuk  plywood   plywood  dan produk  kayu lainnya -

Digun igunak akan an seca secara ra lang langsu sung ng

Formaldehid Formaldehid juga digunakan secara langsung akan tetapi dalam jumlah yang kecil misalnya sebagai pengawet bahan penelitian penelitian dan disinfectan pada rumah sakit. (Ullmann vol 15, p.19 , 1971).

2

Forma Formalde ldehid hid yang yang akan akan diprod diproduks uksii berka berkadar dar 37% 37% w/w karena karena disesu disesuaik aikan an denga dengan n kebutuhan industri industri terutama industri perekat perekat kayu. Selain itu kadar formaldehid formaldehid yang terdapat di pasaran nasional maupun maupun internasional berkadar berkadar 37% sampai sampai 55% sehingga sesuai dengan dengan kebutuhan pasar.

3. Pemilihan Proses

Ada beberapa beberapa macam proses proses yang dapat digunaka digunakan n untuk untuk membuat membuat formalde formaldehid. hid. Proses-proses Proses-proses tersebut adalah : a. Proses Proses Hidro Hidrokar karbon bon

Proses hidrokarbon ini adalah proses yang dikembangkan pada awal perkembangan industri formaldehid. Proses ini merupakan proses oksidasi langsung dari hidrokarbon yang lebih tinggi. Biasanya yang digunakan adalah etilen dengan katalis asam borat atau asam  phospat atau garamnya dari campuran campuran clay atau tanah diatome. Proses ini mempunyai mempunyai kelemaha kelemahan n yang merupak merupakan an alasan alasan mengapa mengapa proses proses ini tidak dikembangka dikembangkan n lagi, lagi, yaitu yaitu dihasilkan beberapa hasil samping yang terbentuk bersama-sama formaldehid, antara lain asetaldehid, propane, asam-asam organik. Sehingga tentu saja diperlukan pemurnian untuk  mendapatkan formaldehid dengan kemurnian tertentu. Dengan demikian proses menjadi mahal dan hasilnya kurang memuaskan. (Ullmann vol 15, p.6 , 1971).

Reaksi : CH2=CH2 (g) + O2 (g)

2HCHO (g) + H2O

b. Proses Proses Silver Catalyst Catalyst

Proses ini menggunakan katalis perak dengan reaktor  fixed  fixed bed multitube. Katalis ini  berbentuk kristal-kristal perak atau spherical yang ditumpuk pada tube. Katalis ini mempunyai umur sekitar 8 – 12 bulan. Katalis ini mudah teracuni oleh sulfur dan beberapa logam dari golongan transisi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 1. Oksidasi

3

Kat. Ag

CH3OH + ½ O2

HCHO + H2O

0 298

∆H

=-37,3 kcal/gmol

2. Dehidr hidro ogenasi nasi CH3OH Kat. Ag

HCHO + H2

0 298

∆H

=20,3 kcal/gmol

Secara keseluruhan reaksinya adalah reaksi eksotermis dan pada suhu yang tinggi yaitu 560 – 620 0C dan tekanan sedikit di atas tekanan atmosfer. Konversi yang terjadi sekitar 65  – 75% dan yield yang diperoleh diperoleh sekitar 89,1%.Pada 89,1%.Pada proses ini udara yang dimurnikan direaksikan dengan methanol dalam reaktor katalitik. Produk didinginkan dengan cepat dengan pendingin dowterm A, selanjutnya dialirkan ke menara absorber dimana methanol, air dan formalde formaldehid hid terkonde terkondensas nsasii di dasar dasar menara. menara. Untuk memurni memurnikan kan produk produk sesuai sesuai dengan keinginan dilakukan pemurnian dengan proses destilasi. (Mc Ketta vol 23, p.356, 1983)

c. Proses Proses Mixed Mixed Oxide Catalyst/H Catalyst/Haldor aldor Topsoe Topsoe

Reaksi terjadi di atas mixed oxide catalyst yang berisi Molybdenum oxide dan iron oxide dengan perbandingan rasio 1,5 dibanding 3. Katalis berbentuk granular atau spherical dan mempunyai mempunyai umur sekitar sekitar 12 – 15 bulan. Reaksi terjadi terjadi pada suhu sekitar 200 200 – 593 0C dan denga dengan n tekan tekanan an mende mendekat katii tekan tekanan an atmos atmosfer fer.. Udara Udara berle berlebiha bihan n diguna digunakan kan untuk  untuk  memastikan konversi mendekati sempurna, sekitar 98,4%, dan untuk menghindari terjadinya eksplosive (range untuk metanol 6,7 – 36,5% vol. dalam udara). Yield yang diperoleh sekitar 94,4%. Reaksi : CH3OH

+ ½ O2 Kat. MoO2

HCHO + H2O

0 298

∆H

=-37,3 kcal/gmol

(Mc Ketta vol 23, p.361, 1983)

4

Tabel 1.5. Proses Pembuatan Formaldehid Parameter

Hidrokarbon

 Sliver catalyst catalyst

Haldor Topsoe Topsoe

Suhu operasi

± 723° K

833-893° K

Tekanan operasi

100 - 300 psi

1,3 atm

1 – 1,5 atm

Konversi

-

65,1 %

98,4 %

Yield

-

89,1 %.

94,4 %

Katalis

Alumunium

Ag / 12

Fe2O3MoO3Cr 2O3 / 18

473-560° K  

Phosphat Dari berbagai proses diatas digunakan proses Haldor Topsoe Topsoe, dengan pertimbangan: Konversi

maupun yieldnya tinggi, artinya proses tersebut dapat menghasilkan produk 

deng dengan an kuan kuanti tita tass yang yang lebi lebih h bany banyak ak untu untuk k satu satuan an baha bahan n baku baku yang yang sama sama jika jika dibandingkan dengan proses silver catalyst. Suhu

dan tekanan operasi rendah jika dibandingkan dengan proses silver catalyst. Hal ini

 berkaitan dengan desain peralatan menjadi lebih hemat bahan dan sistem pengamanan yang lebih mudah terkontrol. Lebih

ekonomis, hal ini didasarkan refferensi, Mc Ketta vol 23 hal 365, total fixed capital

investement investement dengan basis kapasitas 100.000.00 100.000.000 0 lb/tahun proses Haldor Topsoe (US $ 4.600.000) lebih rendah dibandingkan proses Silver Catalyst (US $ 5.400.000).

Untuk menghasilkan formaldehid 37 % berat, tidak memerlukan menara distilasi seperti yang terdapat terdapat pada proses proses silver silver catalyst catalyst.. Jumlah Jumlah peralata peralatan n yang digunakan digunakan pun lebih sedikit, sedikit, sehingga lebih menghemat biaya investasi dan perawatan selama pabrik berdiri. Meskipun demikian, pada proses oksida juga terdapat kekurangan antara lain tidak bisanya merubah komposisi produk dikarenakan tidak adanya menara destilasi seperti yang terdapat pada proses silver.

4. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah metanol, katalis, dan udara.

5

1. Metanol

Bahan baku utama yang diperlukan untuk memproduksi formaldehid adalah methanol. Methanol bersifat volatile dan memiliki tekanan uap yang tinggi seiring dengan naiknya suhu tangki penyimpanan, lebih aman disimpan karena tingkat korosifitas yang rendah. Sedangkan produk yang dihasilkan adalah formaldehid yang korosif terhadap senyawa besi  pasaran, besi-nikel, dan red brass sehingga diperlukan proses penyimpanan penyimpanan yang lebih khusus dengan tingkat pengamanan yang lebih mahal ketimbang menyimpan methanol. Sifat fisis BM

: 32,042 g/gmol

Titik leleh (1 atm)

: - 97,68 0C

Titik didih (1 atm)

: 64,7 0C

Temperatur kritis

: 239,43 0C

Tekanan kritis

: 79,9 atm

Density (25 oC)

: 0,78663 g/cm3

Viskositas (25 oC)

: la larutan 0,541 cp gas 0,00958 cp (Perry, p.3-36, 1999)

Wujud

: Cair  

Warna

: Jernih, tidak bewarna

Bau

: Seperti etanol

Kemurnian

: 99,9 % berat (minimal)

Air

: 0,1 % berat (maksimal)

Densit nsitaas pa pada 293 293 K

: 0,7 0,79 929 g / cm3

(Smith-Van ness, p.659, 2001)

Sifat kimia •

Reaksi dehidrogenasi

6

Yaitu pelepasan pelepasan unsur unsur hidrogen. Reaksi ini dapat dilaksanakan dengan dengan bantuan bantuan katalis Mo dan Ag. ( Kirk  Kirk & Othmer  Othmer , 1978) CH3OH

CH2O

Mo, Ag

Metanol •

Formaldehid

+

H2 Hidrogen

Reaksi eterifikasi

Reaksi eterifikasi adalah pembentukan senyawa eter misalnya MTBE CH3OH +

CH2=C(CH3)3

Metanol •

isobutylene

    →  →

(CH3)3 – C-O-CH3 MTBE

Reaksi esterifikasi

Reaksi Reaksi esterifika esterifikasi si adalah adalah pembent pembentukan ukan senyawa senyawa ester ester dengan dengan jalan jalan mereaks mereaksikan ikan metanol metanol dengan dengan senyawa senyawa asam organik. organik. Contohnya Contohnya pembentukan pembentukan senyawa senyawa metil metil asetat. CH3OH  Methanol

+

CH2COOH Asam Asetat Asetat

CH2CO – OCH 3 + H2O Metil Asetat Asetat

Air 

2. Kata Katalis lis (bahan (bahan pendu pendukun kung) g) Katalis yang digunakan dari jenis iron molybdenum. Reaksi kimia dapat berjalan apabila kondisi operasinya telah tercapai. Suatu reaksi kimia yang memiliki suatu barrier  energi / energi pengaktifan yang besar baru dapat memulai reaksinya  bila barrier energi energi itu telah terlampaui. terlampaui. Salah Salah satu cara melampau melampauii barrier energi energi tersebut adalah dengan menaikkan temperatur reaksi. Suatu cara lain untuk menurunkan barrier energi adalah dengan menggunakan katalis. Suatu katalis dapat mempercepat reaksi kimia tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen. Di samping itu keberadaan katalis akan menyebabkan suatu reaksi dapat  berjalan di bawah kondisi temperatur temperatur operasinya. Ini terutama sangat penting untuk  mengurangi mengurangi rendemen dari produk – produk yang tidak diinginkan.  pabrik formaldehid formaldehid ini digunakan katalis iron molybdenum oxyde (Fe2O3MoO3Cr 2O3) dengan masa masa aktif aktif 18 bulan, bulan, karena karena proses proses oksida oksidasi si ini memb membutu utuhka hkan n katali kataliss metal metal oxy oxyde de (iron, (iron, molybdenum / vanadium oxyde).

7

Beberapa keistimewaan keistimewaan dari katalis ini antara lain : 1. Dilihat dari dari ukurannya, ukurannya, pressure drop katalis katalis ini rendah rendah 2. Susunan katalis katalis dalam tube seragam, seragam, sehingga sehingga transfer massa massa dan panas berlangsung berlangsung dengan dengan  baik  3. Selek Selektif tifita itass tinggi tinggi 4. Tidak Tidak muda mudah h teracu teracuni ni

Data-data katalis yang dipakai dapat disajikan pada Tabel di bawah ini:

Data – data katalis Fe2O3MoO3Cr 2O3

(Subekti, A, 1995) - Jenis = Fe2O3MoO3Cr 2O3 - Bentuk 

= Pressed rings - Diameter 

Dimensi OD ID

Bentuk pressed rings 4,5 mm 1,7 mm

H Komposisi :

4 mm

MoO3

81 % berat

Fe2O3

15 % berat

Cr 2O3

4 % berat

= 3,5 mm - Densitas

= 1,8918 g / cm3

- Porositas

= 0,55 (Subekti, A, 1995)

8

3. Udara

Supply udara diambil dari udara yang berada di sekitar kawasan pabrik. Sifat fisik : Udara

N2

O2

Berat molekul

28,012

31,999

Wujud

Gas tidak berwarna

gas tidak berwarna

Specific gravity

12,5

1,1053

Titik leleh (P = 1 atm)

-209,86

-218,4

Titik didih (P= 1 atm)

-195,8

-183

Kelarutan dalam 100 bagian air dingin

2,35

4,89

Suhu kritis (0K)

126,2

-154,6

Tekanan kritis (bar)

34

50,43

Sifat kimia •

Oksigen bereaksi dengan semua elemen lain kecuali He, Ne, Ar. Untu



k beberapa beberapa bahan yang akan direaksik direaksikan an dengan oksigen oksigen harus dipanaska dipanaskan n terlebih terlebih dahulu sampai suhu tertentu pada pembakaran awal. •

Merupakan reagen penghidrolisa pada proses hidrolisa.

Komposisi a. Oksigen

: 20,95 % volume

 b. Nitrogen Nitrogen

: 78,09 % volume

c. Argon

: 0,93 % volume

d. CO2

: 0,03 % volume

9

5. Proses pembuatan formaldehid

Proses pembuatan formaldehid dengan proses oksidasi Haldor Topsoe menggunakan reaktor  fixed bed multitube dengan katalis Iron Molybdenum Oxide (Fe2O3MoO3Cr 2O3) yang dijaga  pada kondisi temperatu temperaturr 533 K dan tekanan tekanan 1,4 atm. Konversi Konversi yang didapat didapat sebesar 98,4 % dan overall yield sebesar 94,4 %.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: a. Reaks Reaksii Oksid Oksidasi asi CH 3OH ( g )

+

1 2

T  543  K ,  P  1, 4 atm         → CH 2 O(  g ) O2 ( g )     =

=

metanol

+

 H 2 O( g )

formaldehid  

 b. Reaksi Samping Samping CH 2 O( g )

+

1 2

O2 ( g )



CO( g )

+

 H 2 O( g )

 formaldehid   formaldehid 

Produk hasil reaktor kemudian dimurnikan di dalam alat absorber dari sisa metanol dan gas –  gas hasil reaksi, sebelum masuk ke dalam tangki penampungan. Proses pembuatan formaldehid dari metanol dan udara dengan katalis iron molybdenum oxyde merupakan proses oksidasi fase gas Pembe Pembentu ntukan kan forma formalde ldehid hid dari dari metha methanol nol denga dengan n katali kataliss iron iron molybd molybdenu enum m oxy oxyde de (Fe2O3MoO3Cr 2O3) didasarkan pada reaksi pada reaksi oksidasi berikut : CH 3OH ( g )

+

1 2

T  543  K ,  P  1, 4 atm O2 ( g ) Kat.            → CH 2 O(  g ) Fe O MoO Cr  O =

=

2

3

3

2

3

+

 H 2 O( g )

H= -36,45 -36,453kk 3kkal/ al/mo moll

Sedangkan reaksi samping yang terjadi adalah : CH 2 O(  g )

+

1 2

O2( g)

T = 473 −560 K , P =1, 4 at a tm       →

CO( g)

+

H 2O( g )

Secar Secaraa kesel keseluru uruhan han reaks reaksiny inyaa adala adalah h reaks reaksii eksote eksoterm rmis. is. Untuk Untuk oksid oksidasi asi metan metanol ol  beroperasi pada suhu suhu 473 – 5600 K dan tekanan sedikit di atas tekanan atmosfer, udara berlebih digunakan untuk memastikan konversi mendekati sempurna. (Mc. Ketta, 1984; vol. 23 : 361) Reaksi berlangsung dalam fase gas dengan katalis padat dan bersifat eksotermis. Untuk  menja menjaga ga kon kondis disii temp tempera eratur tur agar agar optim optimum um,, maka maka dibutu dibutuhka hkan n jenis jenis reakt reaktor or yang yang dapat dapat menyerap panas yang ditimbulkan selama reaksi berlangsung.

10

Jenis Jenis reakt reaktor or yang yang dapat dapat meme memenuh nuhii krite kriteria ria terseb tersebut ut adala adalah h reakt reaktor or jenis jenis fixed fixed bed bed multitube. Pada reaktor fixed bed multitube ,  ,reaktan dialirkan di dalam tube yang berisi katalis sedangka sedangkan n untuk untuk menyerap menyerap panas yang ditimbul ditimbulkan kan selama selama reaksi reaksi berlangsu berlangsung ng digunaka digunakan n medium pendingin berupa dowtherm A yang dialirkan melalui shell. Meskipun biaya perancangan reaktor ini relatif mahal, namun reaktor ini cocok untuk  reaksi gas – gas dengan katalis padat yang mempunyai umur panjang. Proses pembentukan formaldehid berlangsung pada temperatur operasi 473 – 5600K dan tekanan 1 – 1,5 atm. (Mc. Ketta, 1984; vol. 23 : 364)

6. Mekanisme Reaksi

Mekanisme reaksi oksidasi metanol menjadi formaldehid disebut mekanisme hidroksil. Mekanisme ini adalah bagian dari mekanisme oksidasi metanol menjadi CO2 dan H2O, maka setiap langkah mekanisme ini akan terbentuk gugus hidroksil. Berikut mekanisme reaksi oksidasi metanol : 1. Chemisorbtion O2

O2

2O

2. Oksige Oksigen n mengo mengoksi ksidas dasii Meth Methano anoll CH3OH + 2 O

2 CH3O + 2 OH

3. Gugus Gugus hidrok hidroksil sil menjadi menjadi air dan Oksigen Oksigen 2 OH

H2O + O

4. Pembentukan Pembentukan Formaldehid Formaldehid bebas 2 CH3O

2 CH2O + 2 H

5. Reaksi antara antara H dengan dengan membentuk membentuk air  2H

+

O

H2O

11

Gambar 2.1 Diagram Alir Proses

7. Langkah Proses

Proses pembentukan formaldehid dari metanol dan udara dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1. Tahap Tahap Penyiap Penyiapan an Bahan Bahan Baku Baku Langkah penyiapan bahan baku dimaksudkan untuk : a. Mengkondisikan Mengkondisikan tekanan tekanan umpan umpan sehingga sehingga sesuai sesuai kondisi reaktor   b. Mengubah fase fase metanol menjadi gas gas di dalam alat vaporizer  vaporizer  c. Mengkondisikan Mengkondisikan temperatur temperatur umpan umpan metanol dan dan oksigen sehingga sehingga sesuai dengan dengan kondisi reaktor  Bahan baku utama pembuatan formaldehid adalah metanol dan oksigen. Bahan baku metanol diambil dari tangki penyimpanan pada kondisi cair temperatur 30 oC dan tekanan 1 atm. atm. Metanol Metanol diumpa diumpankan nkan ke dalam dalam vaporiz vaporizer er menggunak menggunakan an pom pompa pa sehingga sehingga tekanan tekanan umpan metanol naik sampai dengan 1,5 atm. Pada alat vaporizer, metanol diubah fasenya dari bentuk cair ke dalam bentuk gas  pada suhu bubble pointnya 75,25 oC. Jenis vaporizer yang digunakan adalah ketel (100 % teruapkan). Steam pada Steam pada vaporizer  vaporizer disuplai disuplai dari alat waste heat boiler 1 dan 2.

12

Bahan baku kedua yaitu oksigen didapat dari udara lingkungan sekitar. Udara ini dilewatkan dilewatkan pada filter untuk memisahkan memisahkan debu yang ada dalam udara. Bahan baku kedua ini kemudian dilewatkan ke dalam blower untuk menaikkan tekanannya menjadi 1,5 atm..

2. Tahap Tahap Pembent Pembentukan ukan Formald Formaldehid ehid Pada tahap ini umpan metanol dan oksigen yang telah dikondisikan akan bereaksi di dalam reaktor fixed bed multitube. Reaksi oksidasi metanol menghasilkan menghasilkan formaldehid pada reaktor fxed bed multitube berlangsung dalam fase gas pada suhu 506 - 560 K dan tekanan 1,4 atm. Katalis Katalis yang digunakan digunakan adalah iron molybde molybdenum num oxyde (Fe2O3MoO3Cr 2O3) yang memliki masa aktif sampai dengan 18 bulan. Reaksi oksidasi metanol berlangsung secara non isotermal dan non adiabatis. Reaksi oksidasi metanol merupakan reaksi eksotermis, sehingga selama reaksi berlangsung akan dilepas sejumlah panas. Kenaikkan temperatur yang terjadi di dalam reaktor sangat tidak  diinginkan sehingga dibutuhkan medium pendingin untuk menyerap panas yang terjadi selama reaksi berlangsung. Medium pendingin yang digunakan adalah dowtherm A yang dialirkan melalui shell. Pendingin ini akan mempertahankan kondisi operasi reaktor pada suhu 506 - 560 K dengan tekanan 1,4 atm. Berikut reaksi yang terjadi didalam reaktor : CH 3OH ( g )

+

1 2

T  543  K ,  P  1, 4 atm O2 ( g ) Kat.            → CH 2 O(  g ) Fe O MoO Cr  O =

=

2

3

3

2

3

+

 H 2 O( g )

H

= -36,453 kkal/mol

(Mc. Ketta, 1984;vol. 23 : 361) Pada temperatur 506 - 560 K dan tekanan 1,4 atm, konversi metanol 98,4 % dapat terpenuhi dengan baik. Temperatur sangat mempengaruhi konversi yang terbentuk. Oleh karena karena itu medium medium pendingi pendingin n sangat sangat berpera berperan n penting penting untuk untuk mencap mencapai ai konversi konversi yang diinginkan.

3. Tahap Tahap Pemurnia Pemurnian n Produk  Produk  Tahap pemurnian produk dimaksudkan untuk memisahkan larutan formaldehid dari gas O2 dan N2 untuk diambil sebagai produk bawah, sedangkan gas O2 dan N2 dibuang sebagai off gas Pada waste heat boiler, panas dari produk reaktor (260 oC) akan dimanfaatkan untuk  menghasilkan menghasilkan steam bertekanan steam bertekanan 1,5 atm dan suhu 111,76 oC yang dapat digunakan sebagai media pemanas pada alat vaporizer . Kelua Keluaran ran waste waste heat heat boile boilerr yang yang bersu bersuhu hu 120 oC,

13

didinginkan kembali sebelum masuk ke dalam absorber sampai bersuhu 70 oC lewat cooler. Produk reaktor dimasukkan ke dalam absorber pada suhu 70 oC dan tekanan 1,2 atm. Formaldehid dipisahkan dari gas produk reaktor pada alat pemisah absorber dengan pelarut air dengan suhu masuk 30 oC. Air masuk dan disemprotkan dari atas absorber dengan laju alir 2667,60 kg / jam. Absorber bekerja berdasarkan sifat kelarutan dimana formaldehid dan metanol akan larut dalam air, sedangkan O2 dan N2 tidak larut dalam air. Gas yang tidak  terserap oleh absorber dipurging. Produk cair keluaran absorber dengan suhu 60 oC, harus didinginkan lewat cooler  sebelum disimpan pada tangki penyimpanan pada temperatur 35 oC

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF